Monday, 25 February 2013
Tidak ada satupun website yang aman
Di bulan Februari ini, serangan para peretas sungguh 'menggila.'
Dengan banyaknya aksi peretasan ini, menandakan tidak ada satu
website-pun yang aman dari serangan para hacker.
Kabar mulai serangan peretas yang dilancarkan ke Facebook, Twitter,
Burger King, Jeep, Apple, serangan hacker China dan yang paling baru
adalah NBC News, Microsoft, Pinterest sampai dengan salah satu account
Twitter milik hacktivist terkenal Anonymous warnai Februari ini.
Dengan beragam dan banyaknya serangan seperti ini menandakan tidak
ada satu situs-pun yang dapat dikatakan aman dari aksi peretasan. Sekuat
apapun tembok dan pertahanan, ada kemungkinan besar masih juga dapat
dibobol.
Huffington Post (19/02) melansir bahwa beberapa tahun lalu, hampir
semua PC berbasis Windows adalah sasaran empuk bagi para pencipta virus
komputer dan dikatakan Mac adalah perangkat paling aman.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini, perangkat Mac juga sudah sering kali mendapatkan serangan.
Begitu pula untuk website. Tidak ada kata aman dan benar-benar kuat
untuk menangkal serangan dari para peretas. Hal ini salah satunya
disebabkan karena semakin majunya teknologi diiringi dengan semakin
tingginya pemahaman dan ilmu orang-orang yang bergerak dalam bidang IT.
Memang ada di antara para peretas yang melakukan aksinya tersebut
hanya sekadar ingin mencoba ilmu mereka dengan menghajar situs pihak
lain, namun ada juga yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Akan tetapi, uniknya, beberapa dari perusahaan besar terkesan
menutupi bahwa mereka sebenarnya panik akan serangan-serangan yang
ditujukan kepada website mereka.
Analis dari SAN Institute, Alan Paller, menyarankan agar tidak perlu
lagi menutup-nutupi apa yang sebenarnya terjadi karena dengan
ditutup-tutupinya fakta, maka peretas akan merasa tertantang untuk
kembali mencoba melancarkan serangan lanjutan.
Menurut penjelasan McAfee seperti dikutip New York Times (20/02), di
tahun 2011 saja, banyak website perusahaan besar yang menjadi ajang
'pembantaian' para hacker.
Memang tujuannya-pun beragam. Ada yang sekadar menguji sistem
sekuritas situs tersebut, ada pula yang sengaja melakukan aksi tersebut
untuk mencuri data-data penting perusahaan.
Dari maraknya aksi peretasan itu, maka perusahaan besar seperti
Google, Intel, Adobe dan beberapa lainnya mulai melakukan upaya
pencegahan sebelum mereka diserang.
Hal tersebut cukup efektif dilakukan walaupun tidak jarang serangan
masih kerap muncul. Rata-rata peretas selalu mencari celah keamanan
situs yang menggunakan Java di dalamnya.
Walaupun telah dilakukan upaya pencegahan sampai dengan merekrut
white hacker sebagai 'satpam' website, namun serangan tetap saja ada dan
imbasnya seperti halnya yang banyak terjadi di bulan Februari 2013 ini.
Beberapa pakar IT memberikan saran bahwa tidak mungkin dapat melawan
semua serangan sekaligus. Hal yang paling efektif untuk dilakukan dalam
meredam aksi peretasan adalah dengan mencoba 'mengusili' sendiri website
yang dimiliki, memberikan update setiap software yang digunakan dan
selalu mencari celah yang ada dalam situs.
Depok CyberHacking
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
Category
- Berita (13)
- Hacking (11)
- OP (Operation Hacker Of Indonesian) (7)
- seks (7)
- Cracking (5)
- Deface (5)
- KPK (5)
- PT. Bayer Indonesia (5)
- Yahudi ILLuminiati (4)
- Editor (2)
- My Software (2)
- Sejarah Muslim Al-Fateh (2)
- Anti K-Pop (1)
- Audigys (1)
- Propaganda Yahudi (1)
- Simbol Illuminati Indonesia (1)
0 comments:
Post a Comment