Monday, 25 February 2013
Rudal Korea Utara
Korea Utara hari ini mengumumkan rencana uji coba nuklir dan
peluncuran roket. Negara pimpinan Kim Jong-un itu juga mengatakan akan
terus mengancam musuh bebuyutannya, Amerika Serikat.
Stasiun televisi ABC melaporkan, Sabtu (26/1), langkah itu mengecilkan hati warga yang menginginkan pemimpin mereka bertindak lebih halus ketimbang pendahulu sekaligus ayahnya, Kim Jong-il.
Langkah itu juga dinilai sebagai bentuk tantangan secara terang-terangan kepada Presiden Amerika Barack Hussein Obama dan Presiden Korea Selatan yang baru terpilih Park Geun-hye.
Komisi Pertahanan Korea Utara dalam siaran tertulisnya menyatakan, "Berhadapan dengan Amerika harus dengan cara kekerasan, bukan dengan kata-kata. Hukum rimba berlaku. Yang terkuat yang selamat."
Ancaman itu merupakan reaksi atas dukungan Amerika terhadap penguatan sanksi bagi Korea Utara usai uji coba peluncuran roket bulan lalu.
Ketika itu Korea Utara berkukuh uji coba itu hanya program pengembangan antariksa bersifat damai.
"Kami tak menyangkal fakta banyak satelit dan roket jarak jauh serta uji coba nuklir kami akan menargetkan Amerika Serikat."
Pejabat Korea Selatan pada Desember lalu menganalisa serpihan peluncuran roket saat itu mengisyaratkan Korea Utara telah menguji coba komponen rudal yang bisa meluncur hingga jarak kurang lebih 10 ribu kilometer.
Namun lembaga pengawas internasional tidak yakin Korea Utara telah berhasil mengembangkan rudal yang mampu menjangkau wilayah Amerika atau membuat hulu ledak nuklir pada roket-roket itu.
Stasiun televisi ABC melaporkan, Sabtu (26/1), langkah itu mengecilkan hati warga yang menginginkan pemimpin mereka bertindak lebih halus ketimbang pendahulu sekaligus ayahnya, Kim Jong-il.
Langkah itu juga dinilai sebagai bentuk tantangan secara terang-terangan kepada Presiden Amerika Barack Hussein Obama dan Presiden Korea Selatan yang baru terpilih Park Geun-hye.
Komisi Pertahanan Korea Utara dalam siaran tertulisnya menyatakan, "Berhadapan dengan Amerika harus dengan cara kekerasan, bukan dengan kata-kata. Hukum rimba berlaku. Yang terkuat yang selamat."
Ancaman itu merupakan reaksi atas dukungan Amerika terhadap penguatan sanksi bagi Korea Utara usai uji coba peluncuran roket bulan lalu.
Ketika itu Korea Utara berkukuh uji coba itu hanya program pengembangan antariksa bersifat damai.
"Kami tak menyangkal fakta banyak satelit dan roket jarak jauh serta uji coba nuklir kami akan menargetkan Amerika Serikat."
Pejabat Korea Selatan pada Desember lalu menganalisa serpihan peluncuran roket saat itu mengisyaratkan Korea Utara telah menguji coba komponen rudal yang bisa meluncur hingga jarak kurang lebih 10 ribu kilometer.
Namun lembaga pengawas internasional tidak yakin Korea Utara telah berhasil mengembangkan rudal yang mampu menjangkau wilayah Amerika atau membuat hulu ledak nuklir pada roket-roket itu.
Depok CyberBerita
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
Category
- Berita (13)
- Hacking (11)
- OP (Operation Hacker Of Indonesian) (7)
- seks (7)
- Cracking (5)
- Deface (5)
- KPK (5)
- PT. Bayer Indonesia (5)
- Yahudi ILLuminiati (4)
- Editor (2)
- My Software (2)
- Sejarah Muslim Al-Fateh (2)
- Anti K-Pop (1)
- Audigys (1)
- Propaganda Yahudi (1)
- Simbol Illuminati Indonesia (1)
0 comments:
Post a Comment